Salah satu hal yang membuat badmood adalah ketika bermain internet kemudian kita menemui pesan eror “404 Not Found” di laman web yang kita kunjungi. Pesan tersebut sebenarnya adalah kode respons standar Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang muncul bila pengguna mengunjungi situs web maupun tautan yang sudah tidak ada lagi atau sudah dihapus oleh empunya. Namun, bagaimana sebenarnya sejarah di balik penamaan kode eror “404 Not Found” ini di internet? Mari simak terus artikel berikut ini.
Sejarah kemunculan kode 404 Not Found
Sebelum masuk ke cerita di balik penamaan kode eror 404 di internet itu, perlu diketahui dulu bahwa World Wide Web (WWW) atau singkatnya web yang kita kenal saat ini, diciptakan oleh Timothy “Tim” Berners-Lee dan dibantu pengembang Robert Cailliau pada 1989 silam. Ketika itu, Tim ingin membuat sistem database berbasis hypertext yang memungkinkan peneliti di Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) bisa bertukar informasi melalui komputer, khususnya dengan internet.
Nah, kode eror 404 Not Found ini semakin populer, hingga diperkenalkan secara resmi melalui konsorsium World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun 1992. Dari sini, banyak cerita yang berkembang bahwa penamaan kode eror “404 Not Found” di internet merujuk pada ruangan server World Wide Web pertama kali di kantor CERN. Tim dan Cailliau disebutkan bekerja di lantai empat dan di ruangan yang diduga bernomor 404 di kantor CERN. Makanya, banyak yang beranggapan bahwa kode eror “404 Not Found” ini diambil dari nomor ruangan tempat server WWW pertama berada.
Teori munculnya kode 404 Not Found
Teori tentang penamaan kode eror untuk situs web atau tautan web yang rusak ini masih terus berlanjut. Penamaan kode eror “404 Not Found” juga dikaitkan dengan kecelakaan pesawat bernomor penerbangan 404 yang terjadi berdekatan dengan diciptakannya World Wide Web. Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari History of Yesterday, Sabtu (14/8/2021), setidaknya ada dua kecelakaan pesawat berkode penerbangan 404 yang terjadi dalam kurun waktu 1989 dan 1990. Kecelakaan itu melibatkan pesawat Pakistan International Airlines Flight 404 dan Alitalia Flight 404. Pesawat Pakistan International Airlines sendiri dikabarkan hilang dan jatuh di Himalaya. Namun puing-puingnya tak dapat ditemukan.
Dari sinilah muncul teori, bahwa Tim dan Cailliau banyak mendengar berita soal dua kecelakan pesawat ini yang menyebutkan “404 can’t be found” alias pesawat berkode 404 tidak dapat ditemukan, ketika merampungkan proyek WWW di tahun 1989-1990. Lalu di bawah alam bawah sadar keduanya, Tim dan Cailliau menggunakan referensi “404 can’t be found” tersebut sebagai kode eror situs web atau tautan yang tak ditemukan, rusak, dihapus. Hingga kini, Tim Berners-Lee dan Robert Cailliau tetap diam tentang asal mula penamaan kode eror “404 Not Found” di internet itu.
Jadi bagaimana sudah tau kan sekarang sejarah munculnya kode eror 404 Not Found. Semoga bermanfaat ya untuk informasinya. Jangan lupa buat selalu kepoin semua sosmed kami ya.